Bandung, Allonews.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan rencana ambisius membangun lima proyek jalan tol strategis yang akan mengubah wajah infrastruktur dan konektivitas di provinsi terpadat di Indonesia itu. Proyek-proyek ini ditargetkan mulai dibangun pada 2026 dan rampung sebelum 2027, sejalan dengan visi Dedi untuk menjadikan seluruh wilayah Jawa Barat saling terhubung—dari jalan tol hingga jalan desa.
“Target saya di 2027, seluruh jalan di Jawa Barat—jalan nasional, jalan tol, jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa—terkoneksi dengan baik, dalam keadaan mulus. Ini nanti akan melahirkan sirkulasi ekonomi yang sehat,” ujar Dedi saat memberikan pernyataan di Bandung, Rabu (6/8/2025).
Pernyataan itu disampaikannya dalam forum pembangunan regional yang membahas perencanaan infrastruktur strategis di Jawa Barat menjelang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025–2030.
Pembangunan Didorong Pemerataan dan Efisiensi Ekonomi
Menurut Dedi, proyek-proyek jalan tol tersebut dirancang bukan hanya untuk mengatasi persoalan kemacetan, tetapi juga untuk memacu pertumbuhan ekonomi lokal. Dedi menekankan bahwa konektivitas antardaerah merupakan faktor penting dalam mempercepat distribusi barang dan jasa, serta mendukung sektor pariwisata dan pertanian.
Proses pembangunan lima ruas tol itu kini sudah memasuki tahap persiapan, termasuk kajian teknis serta proses pembebasan lahan yang ditargetkan selesai pada 2025, sebelum konstruksi fisik dimulai pada tahun berikutnya.
Lima Tol Strategis Jawa Barat: Rincian dan Dampaknya
Berikut adalah lima proyek tol utama yang akan dibangun di Jawa Barat:
1. Tol Dalam Kota Bandung
Tol ini akan menjadi solusi utama mengurai kemacetan di pusat Kota Bandung. Mengusung konsep tol layang dalam kota, jalan bebas hambatan ini akan membentang dari Pasteur – PHH Mustofa – Ujungberung – Gede Bage – Cileunyi. Proyek dimulai 2026 dan diharapkan meningkatkan mobilitas warga Bandung ke pusat aktivitas ekonomi dan pendidikan.
2. Tol Pasteur–Lembang
Tol ini akan menjadi akses cepat dari Kota Bandung menuju kawasan wisata unggulan di Lembang. Jalur sepanjang 14–20 kilometer ini akan memangkas waktu tempuh wisatawan hingga 50 persen, terutama saat musim liburan. Pembangunan tol ini juga akan menopang ekosistem wisata di kawasan Bandung Barat.
3. Tol Puncak (Caringin–Cianjur)
Jalur ikonik Puncak yang kerap padat kini akan memiliki alternatif modern: jalan tol sepanjang 51,8 kilometer yang menghubungkan Caringin (Bogor) dengan Cianjur melalui Cipanas dan Cugenang. Tol ini diharapkan mengurai beban lalu lintas kawasan wisata dan mendukung konektivitas antar kabupaten di Jabar bagian barat.
4. Tol Sukabumi–Cianjur–Padalarang
Dengan panjang sekitar 45 kilometer, jalan tol ini akan menghubungkan wilayah selatan Jawa Barat ke pusat logistik di Bandung dan Jakarta. Jalan ini akan mengintegrasikan Tol Bocimi (Bogor–Ciawi–Sukabumi) dengan Tol Cipularang, mempercepat distribusi barang dari sektor industri dan pertanian di Sukabumi dan sekitarnya.
5. Tol Getaci (Gedebage–Tasikmalaya–Ciamis)
Proyek terbesar dari lima tol ini, Tol Getaci, memiliki panjang lebih dari 206 kilometer dan menjadi proyek nasional yang strategis. Pembangunan akan dilakukan bertahap, dimulai dari ruas Gedebage–Garut–Tasikmalaya sepanjang 95 kilometer. Dengan nilai investasi mencapai Rp56,2 triliun, tol ini ditujukan untuk memperkuat konektivitas wilayah Priangan Timur dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Dukungan Pemerintah dan Mitra Strategis
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyusun peta jalan proyek ini bersama pemerintah pusat, Kementerian PUPR, serta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Proses pembangunan juga melibatkan berbagai mitra swasta sebagai bagian dari skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Kementerian ATR/BPN telah menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan pembebasan lahan, dan memastikan proses tersebut berjalan transparan serta sesuai dengan prinsip keadilan.
Menuju Jawa Barat Terkoneksi 2027
Langkah Gubernur Dedi Mulyadi ini menandai keseriusan pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur sebagai tulang punggung pertumbuhan. Jika seluruh proyek berjalan sesuai jadwal, maka pada 2027 Jawa Barat akan memasuki babak baru sebagai provinsi dengan jaringan transportasi darat paling terintegrasi di Indonesia.
