Purbaya Yudhi Sadewa Ingatkan Pentingnya Literasi Keuangan bagi Anak Muda

- Jurnalis

Rabu, 17 September 2025 - 06:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Pembahasan RKA Kemenkeu 2026 senilai Rp52,16 triliun. (Foto: merdeka.com/Arie Basuki)

Jakarta, Allonews.id – Fenomena anak muda yang semakin gandrung dengan dunia investasi mendapat sorotan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Ia menekankan pentingnya sikap hati-hati agar generasi muda tidak sekadar ikut-ikutan tren atau terjebak fear of missing out (FOMO).

Saat ditemui usai agenda di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9/2025), Purbaya menegaskan bahwa keberhasilan berinvestasi hanya bisa diraih jika seseorang benar-benar memahami instrumen yang dipilih.

“Kalau mau berinvestasi ya, di instrumen apapun, pelajari dulu instrumennya. Jangan ikut-ikutan orang, jangan FOMO, fear of missing out. Kalau dipelajari baik-baik, mereka pasti bisa berhasil,” kata Purbaya, dikutip dari Liputan6.com.

Ia menegaskan, investasi membutuhkan bekal pengetahuan, kesabaran, serta kemampuan membaca risiko. Dengan pemahaman yang benar, generasi muda tidak hanya bisa menjaga modal, tetapi juga meraih keuntungan yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Susi Pudjiastuti Desak Cabut Keramba Apung

Selain menyinggung soal investasi, Purbaya juga menyampaikan pesan mengenai gaya hidup konsumtif, terutama kebiasaan belanja di kalangan muda. Menurutnya, tidak ada salahnya membeli barang sesuai selera, baik yang murah maupun mahal. Namun, ia menekankan pentingnya menyesuaikan pengeluaran dengan kondisi keuangan pribadi.

“Belanja nggak apa-apa, mau yang mahal, mau yang murah, silakan saja. Tapi sesuaikan dengan kantong Anda sendiri. Jangan ngutang,” ujarnya.

Baca Juga :  Kondusifitas Terganggu, Areal Pembibitan Sawit di Malinau Dibakar: Warga Tanjung Lapang Tempuh Jalur Hukum

Pesan ini muncul seiring meningkatnya tren investasi digital di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan jumlah investor ritel dari kalangan milenial dan Gen Z terus bertambah, didorong kemudahan akses aplikasi keuangan berbasis digital. Namun, tidak sedikit yang mengalami kerugian karena hanya ikut-ikutan tanpa analisis yang matang.

Dengan kondisi itu, Purbaya menegaskan pentingnya keseimbangan antara pengelolaan keuangan sehari-hari dan upaya berinvestasi. Ia berharap generasi muda mampu bersikap bijak: tidak konsumtif berlebihan, tidak asal terjun ke instrumen keuangan, serta mampu menyiapkan masa depan dengan strategi yang jelas.

 

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru