Program Makan Bergizi Gratis Jadi Motor Ekonomi Daerah, Tito Karnavian: 806 Lahan Siap Dibangun Pusat Gizi

- Jurnalis

Minggu, 21 September 2025 - 07:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Aktivitas pekerja di Dapur MBG Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). (Foto: merdeka.com/Arie Basuki)

Jakarta, Allonews.id – Pemerintah terus mematangkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan, program ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi anak bangsa, tetapi juga berpotensi besar menjadi penggerak roda perekonomian daerah.

Tito menyampaikan, saat ini pemerintah telah mengidentifikasi sedikitnya 806 titik lahan yang siap digunakan untuk pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). SPPG nantinya akan menjadi pusat operasional penyaluran makanan bergizi ke sekolah-sekolah maupun masyarakat penerima manfaat.

“Ada 806 titik lahan yang tanahnya layak untuk pembangunan SPPG. Lahannya sudah siap dan pemerintah daerah juga sangat antusias,” ujar Tito dikutip dari Liputan6.com.

Dari total lahan tersebut, 542 SPPG akan dibangun oleh Badan Gizi Nasional (BGN), sementara 264 titik lainnya akan dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Menurut Tito, keberadaan SPPG tidak hanya menyediakan makanan bergizi, melainkan juga membuka lapangan kerja baru, menghidupkan rantai pasok lokal, serta mendorong perputaran uang yang signifikan di daerah.

Baca Juga :  Wakapolri Pimpin Patroli Skala Besar TNI-Polri Pasca Kerusuhan Nasional

“SPPG akan menjadi pusat aktivitas ekonomi baru. Mulai dari petani, pelaku UMKM, hingga tenaga kerja lokal akan merasakan manfaatnya,” tegas Tito.

Sentra Ekonomi Baru

Sejalan dengan hal tersebut, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andy Ahmad Zaelany, menilai lahan-lahan yang disiapkan pemerintah dapat berkembang menjadi sentra ekonomi baru. Ia menekankan, peluang ini akan semakin besar jika akses partisipasi masyarakat, khususnya petani, dibuka secara luas.

“Potensi ini dapat terwujud jika akses bagi masyarakat, khususnya petani, dibuka seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam program,” ujar Andy.

Baca Juga :  Program Sekolah Rakyat Tetap Jalan Meski Sejumlah Guru dan Siswa Mundur

Namun, Andy mengingatkan bahwa kunci keberhasilan terletak pada penataan kelembagaan pemerintah daerah. Ia mencontohkan praktik di Korea Selatan, di mana dinas pertanian berperan aktif dalam memastikan kualitas produksi pangan, mengatur pembelian hasil panen petani, serta mendistribusikannya langsung ke sekolah-sekolah.

“Untuk memastikan MBG memberikan dampak ekonomi nyata, ada dua hal yang harus dipastikan bagi petani. Pertama, ketersediaan lahan garapan dan jenis komoditas yang ditanam. Kedua, sistem pembelian dan distribusi harus melibatkan usaha yang dikelola masyarakat,” jelasnya.

Andy optimistis, aliran uang dari program MBG akan langsung dirasakan oleh warga lokal, sehingga tercipta ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan dukungan infrastruktur, tata kelola yang tepat, serta keterlibatan masyarakat, program MBG diyakini tidak hanya menyehatkan generasi muda, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi di daerah.

 

 

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru