Dinkes DKI Ungkap Penyebab Sementara Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis: Didominasi Bakteri, Bukan Bahan Kimia

- Jurnalis

Minggu, 5 Oktober 2025 - 09:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyebut pihaknya telah menangani 469 korban demo, terdiri atas 371 rawat jalan, 97 rawat inap, dan 1 meninggal dunia. (Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, Allonews.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan bahwa sebagian besar kasus dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah sekolah disebabkan oleh bakteri, bukan oleh bahan kimia berbahaya. Hasil tersebut diperoleh dari pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan dari beberapa lokasi kejadian.

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa hasil uji sementara menunjukkan kontaminasi bakteri menjadi faktor utama munculnya gejala keracunan pada para siswa. Meski demikian, pemeriksaan lanjutan terhadap sampel tambahan masih terus dilakukan untuk memastikan hasil secara menyeluruh.

“Secara umum penyebabnya adalah bakteri, sebagian besar begitu. Kimia nggak ada ya, semuanya bakteri,” kata Ani di Jakarta, Sabtu (4/10/2025), dikutip dari Liputan6.com.

Menurut Ani, hingga kini tercatat sepuluh lokasi sekolah di wilayah DKI Jakarta yang melaporkan kasus dugaan keracunan terkait program MBG. Sekitar 60 siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, dan pusing, di mana sebagian memerlukan penanganan medis di puskesmas maupun rumah sakit.

Baca Juga :  250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Ani menilai jumlah tersebut tidak tergolong besar jika dibandingkan dengan cakupan program MBG secara keseluruhan. Namun, temuan ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah daerah untuk memperkuat pengawasan kualitas makanan yang disalurkan ke sekolah-sekolah.

Investigasi Penyebab dan Evaluasi Sistem

Dinkes DKI saat ini tengah melakukan penelusuran menyeluruh untuk mengetahui sumber utama bakteri yang menyebabkan keracunan. Pemerintah juga mengevaluasi seluruh tahapan proses produksi dan distribusi makanan, mulai dari pengolahan, penyimpanan, hingga penyajian di sekolah.

“Kita sedang pelajari semuanya, masalahnya di mana. Apakah di proses pengolahan, penyimpanan, atau distribusi—semua sedang ditelusuri,” ujar Ani.

Baca Juga :  Gus Yaqut Digeledah KPK, Skema Jual-Beli Kuota Haji Terbongkar

Dorong Sertifikasi Higiene untuk Sekolah

Sebagai bagian dari langkah pencegahan, Pemprov DKI mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) yang terlibat dalam program MBG. Saat ini belum ada SPPG yang mengantongi sertifikat tersebut, namun seluruhnya tengah menjalani proses verifikasi dan pendampingan teknis.

“Targetnya dua minggu ke depan sudah selesai. Kami juga memberikan pelatihan kepada penanggung jawab dan penjamah makanan agar pengelolaannya lebih baik,” kata Ani.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu kebijakan prioritas pemerintah untuk meningkatkan kecukupan gizi peserta didik sekaligus menekan angka stunting. Namun, temuan kasus keracunan di ibu kota menjadi evaluasi penting agar pelaksanaannya lebih aman, higienis, dan tepat sasaran di masa mendatang.

 

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru