Solo – SMK Negeri 2 Solo baru menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada hari penutupan, 31 Januari 2025, pukul 09.10 WIB. Akibatnya, para siswa terancam tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ini.
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menilai pihak sekolah kurang serius dalam mengisi PDSS, yang seharusnya diselesaikan sebelum batas akhir. Data menunjukkan bahwa finalisasi dilakukan tepat pada hari penutupan, menimbulkan kekhawatiran mengenai kesiapan sekolah dalam proses seleksi ini.
Menanggapi situasi ini, ratusan siswa SMKN 2 Solo melakukan aksi protes di depan sekolah, menuntut kejelasan dan pertanggungjawaban dari pihak sekolah terkait keterlambatan tersebut.
Sebagai respons, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan kelonggaran waktu dua hari bagi SMKN 2 Solo untuk mengakses dan menyelesaikan pengisian PDSS. Namun, hingga batas waktu tambahan tersebut, belum ada kepastian apakah masalah ini telah terselesaikan.
Ombudsman Republik Indonesia menyarankan agar petugas yang lalai dalam proses ini diberikan sanksi, mengingat penutupan PDSS bersifat final. Siswa diimbau untuk mengikuti jalur seleksi masuk perguruan tinggi lainnya sebagai alternatif.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyatakan telah memberikan sosialisasi dan pendampingan terkait pengisian PDSS. Namun, mereka mengakui tidak dapat berbuat banyak karena penutupan PDSS sudah final.
Situasi ini menimbulkan keprihatinan mendalam bagi siswa dan orang tua yang khawatir akan masa depan pendidikan anak-anak mereka. Diharapkan ke depan, pihak sekolah dapat lebih proaktif dan tepat waktu dalam menjalankan prosedur administrasi penting seperti ini untuk menghindari kejadian serupa.