Kondusifitas Terganggu, Areal Pembibitan Sawit di Malinau Dibakar: Warga Tanjung Lapang Tempuh Jalur Hukum

- Jurnalis

Minggu, 3 Agustus 2025 - 21:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Malinau – Suasana damai yang selama ini menyelimuti Kabupaten Malinau terusik oleh insiden pengrusakan dan pembakaran areal pembibitan kelapa sawit milik warga Desa Tanjung Lapang, Ruslan, yang terjadi pada Jumat (1/8) sore.

Aksi tersebut diduga dilakukan oleh sekelompok oknum warga dari Desa Setulang yang datang secara berkelompok dengan menggunakan truk, mobil pick-up, dan belasan sepeda motor.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.30 Wita di KM 20, wilayah administrasi Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat ini menyebabkan kerugian cukup besar. Sedikitnya 21.700 bibit sawit rusak, satu unit pondok berukuran 6×12 meter ludes terbakar, serta satu alat berat ekskavator dan pompa air mengalami kerusakan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Dari keterangan para saksi di lokasi, seperti Haryanto, Niki Anzar Perwana, dan Ramdhan Nurjaman, sebagian pelaku diduga dalam pengaruh minuman keras saat melakukan aksinya. Mereka juga disebut membawa berbagai senjata tajam.

Salah seorang saksi mata, Yuni (55), yang tinggal di sekitar lokasi mengisahkan detik-detik mencekam saat rombongan massa melintas di depan pondoknya.

Baca Juga :  Terpidana Korupsi Asabri Edward Soeryadjaya Terima Remisi

“Sebagian naik motor, sebagian naik truk. Mereka teriak-teriak. Salah satu dari mereka datang ke pondok saya dan menuduh saya menjual tanah milik mereka,” ujarnya.

Mereka kemudian bergerak menuju pondok milik Ruslan dan melakukan pembakaran serta pengrusakan tanaman milik warga lain di sekitar lokasi.

Insiden ini diduga dipicu oleh sengketa lahan yang berakar dari klaim sebagian warga Desa Setulang terhadap wilayah yang mereka anggap sebagai “Jakau” atau wilayah adat milik mereka. Sehari sebelumnya, masyarakat Setulang menggelar rapat dan menyatakan penolakan terhadap aktivitas warga luar, termasuk pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan pengambilan kayu yang dilakukan tanpa izin masyarakat adat mereka.

Meskipun secara administratif Desa Setulang dan Desa Tanjung Lapang tidak berbatasan langsung, namun klaim historis terhadap wilayah tersebut menjadi pemicu ketegangan.

Pihak Kepolisian Resor Malinau bersama TNI telah turun langsung ke lokasi guna meredam situasi dan mencegah konflik berlanjut. Pendekatan persuasif dengan melibatkan tokoh adat dan masyarakat juga terus dilakukan.

Baca Juga :  HUT ke-80 RI: Seluruh Rakyat Diminta Hening Sejenak Saat Detik-Detik Proklamasi

Kondisi di lokasi kejadian pun kini telah dinyatakan aman dan terkendali.

Sementara itu, Ruslan selaku korban telah resmi melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Ia juga menegaskan harapannya agar aparat dapat menindak tegas pelaku dan menjamin rasa aman bagi warga yang memiliki usaha dan lahan di wilayah tersebut.

Warga Tanjung Lapang lainnya yang turut memiliki lahan di lokasi kejadian juga telah mengadakan pertemuan pada Minggu (3/8). Dalam forum tersebut, warga sepakat untuk mendirikan pos penjagaan demi mencegah terulangnya insiden serupa.

“Kami akan koordinasikan dulu dengan pihak pemerintah desa. Kalau disetujui, pos penjagaan akan segera dibangun,” ujar Leo, salah satu warga yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Tak hanya itu, warga juga tengah mempersiapkan langkah hukum lanjutan dengan menunjuk penasihat hukum untuk mendampingi mereka.

“Kami ingin kasus ini benar-benar diusut tuntas. Kami tidak ingin kejadian seperti ini kembali terjadi,” tegas Leo.

Berita Terkait

Malinau Luncurkan SAGET, Tonggak Baru Menuju Birokrasi Modern dan Pemerintahan Digital
Dr. Ernes Silvanus: Pengurus ESI Harus Berjiwa Pengabdian dan Kembangkan SDM Lokal
Gerakan Pro WM: Tudingan GMKI Tarakan Terhadap Pemda Malinau Tidak Berdasar

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 08:16 WIB

Malinau Luncurkan SAGET, Tonggak Baru Menuju Birokrasi Modern dan Pemerintahan Digital

Minggu, 3 Agustus 2025 - 21:15 WIB

Kondusifitas Terganggu, Areal Pembibitan Sawit di Malinau Dibakar: Warga Tanjung Lapang Tempuh Jalur Hukum

Selasa, 29 April 2025 - 14:50 WIB

Dr. Ernes Silvanus: Pengurus ESI Harus Berjiwa Pengabdian dan Kembangkan SDM Lokal

Kamis, 6 Februari 2025 - 22:13 WIB

Gerakan Pro WM: Tudingan GMKI Tarakan Terhadap Pemda Malinau Tidak Berdasar

Berita Terbaru