Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Diduga Peras Perusahaan Sertifikasi K3

- Jurnalis

Jumat, 22 Agustus 2025 - 11:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Wamenaker Immanuel Ebenezer digiring petugas KPK usai terjaring operasi tangkap tangan di Jakarta, Rabu (21/8/2025).(Doc.Ist)

Jakarta, Allonews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan taringnya. Kali ini, lembaga antirasuah tersebut melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel. Penangkapan dilakukan pada Rabu malam, 20 Agustus 2025, dan langsung menggegerkan publik.

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengonfirmasi kabar tersebut. Menurutnya, Noel ditangkap lantaran diduga terlibat praktik pemerasan terhadap perusahaan yang sedang mengurus sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Iya benar,” ujar Fitroh singkat saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (21/8/2025), dikutip dari Liputan6.com.

 

Detik-Detik OTT dan Barang Bukti

Berdasarkan informasi yang dihimpun, OTT dilakukan tim penyidik KPK di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat. Usai ditangkap, Noel langsung digelandang ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Dalam operasi senyap itu, KPK juga menyita sejumlah barang bukti. Salah satu yang paling menyita perhatian publik adalah puluhan unit mobil mewah serta dua motor besar Ducati yang diduga berkaitan dengan praktik pemerasan.

Hingga Kamis malam, Noel masih menjalani pemeriksaan maraton. Status hukumnya diperkirakan akan diumumkan secara resmi oleh KPK dalam konferensi pers pada Jumat siang, 22 Agustus 2025.

Baca Juga :  Korupsi Kuota Haji: KPK Dalami Dugaan Kerugian Lebih dari Rp1 Triliun

 

Suasana di Rumah dan Lingkungan Noel

Kabar penangkapan Noel membuat suasana kediamannya di kawasan Perumahan Taman Manggis Permai, Depok, menjadi sorotan warga sekitar. Sejumlah tetangga mengaku kaget karena Noel dikenal jarang berinteraksi, namun tidak pernah menimbulkan masalah di lingkungan.

“Semalam memang agak ramai, banyak mobil yang datang. Ternyata kabarnya Pak Noel dibawa KPK,” ungkap seorang warga.

 

Respons Presiden Prabowo dan Istana

Tak berselang lama setelah OTT, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan sudah menerima laporan resmi terkait penangkapan anak buahnya itu. Melalui Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, Presiden menegaskan bahwa kasus ini murni ranah hukum dan pemerintah akan menghormati sepenuhnya proses yang berjalan di KPK.

“Bapak Presiden sudah mendapatkan laporan dan beliau menyampaikan bahwa itu ranah hukum. Beliau menghormati proses di KPK dan dipersilakan untuk proses hukum itu dijalankan sebagaimana mestinya,” jelas Prasetyo dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Sikap ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak akan melakukan intervensi, sekaligus menegaskan komitmen untuk mendukung pemberantasan korupsi di tingkat eksekutif.

Baca Juga :  Strategi Mencegah Konflik Kepentingan Hakim MK dalam Gugatan Pilkada

 

Jejak Karier Noel

Immanuel Ebenezer lahir di Riau pada 22 Juli 1975. Sebelum menjabat sebagai Wamenaker, ia dikenal luas sebagai aktivis sosial dan politik. Noel juga pernah menduduki posisi penting di sejumlah perusahaan, termasuk sebagai komisaris di anak usaha BUMN.

Penunjukannya sebagai Wamenaker sempat menuai sorotan karena latar belakangnya yang vokal di dunia aktivisme. Namun, kini perjalanan kariernya mendapat ujian berat setelah namanya terseret kasus dugaan pemerasan terkait sertifikasi K3.

 

Langkah Selanjutnya

Publik kini menanti langkah KPK berikutnya. Jika bukti permulaan dinilai cukup, Noel berpotensi segera ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini juga berpeluang menyeret pihak lain, terutama perusahaan yang diduga menjadi korban pemerasan.

Sementara itu, KPK menegaskan bahwa setiap perkembangan akan disampaikan secara terbuka kepada publik.

Penangkapan Immanuel Ebenezer melalui OTT KPK bukan sekadar mengguncang jajaran Kementerian Ketenagakerjaan, tetapi juga menjadi ujian besar bagi pemerintahan Presiden Prabowo dalam menegakkan komitmen pemberantasan korupsi.

Dengan barang bukti yang sudah diamankan serta proses pemeriksaan yang terus berjalan, publik menunggu apakah Noel akan ditetapkan sebagai tersangka dan bagaimana implikasinya terhadap stabilitas kabinet.

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru