Wakapolri Pimpin Patroli Skala Besar TNI-Polri Pasca Kerusuhan Nasional

- Jurnalis

Senin, 1 September 2025 - 11:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Komjen Dedi Prasetyo, Wakapolri. (Foto: Dok. Istimewa)

Jakarta, Allonews.id – Pasca gelombang kerusuhan di sejumlah daerah yang dipicu aksi demonstrasi besar, Polri bergerak cepat memperkuat operasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo memimpin langsung pelaksanaan patroli skala besar yang digelar secara gabungan bersama TNI di seluruh Indonesia.

Dedi menegaskan, langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk memastikan situasi tetap kondusif. “Atas perintah Bapak Kapolri, saya instruksikan seluruh Polda dan Polres segera melaksanakan patroli skala besar secara gabungan dengan TNI. Tujuannya jelas: menjamin keamanan masyarakat dari ancaman para perusuh dan pelaku anarkis. Kami hadir untuk melindungi setiap jiwa, setiap harta benda, dan setiap fasilitas milik rakyat,” ujar Dedi dalam keterangan resmi, Minggu (31/8/2025), dikutip dari Detik.com.

Tidak Ada Ruang untuk Anarkisme

Menurut Wakapolri, patroli ini digelar hingga tingkat RT/RW untuk memastikan keamanan langsung di lingkungan masyarakat. Ia menegaskan tidak boleh ada ruang bagi tindakan anarkis, vandalisme, maupun penjarahan yang belakangan marak diberitakan.

Baca Juga :  DPR Pilih Tunjangan Rumah Rp50 Juta, Said Abdullah: Lebih Efisien daripada Rawat RJA

“Kami memahami keresahan masyarakat. Untuk itu, kami pertegas komitmen: tidak ada ruang bagi anarkisme dan vandalisme. Patroli dilakukan hingga ke tingkat RT/RW agar masyarakat benar-benar merasa aman. Setiap pelaku yang memanfaatkan situasi untuk melakukan kejahatan akan kami tindak tegas,” tegas Dedi.

Perkuat Pengamanan Markas Polri

Selain patroli, Polri juga memperkuat penjagaan markas kepolisian dan asrama polisi di seluruh wilayah. Menurut Dedi, langkah ini penting untuk melindungi simbol negara sekaligus menjamin keselamatan keluarga anggota Polri, tahanan, dan barang-barang berbahaya yang tidak boleh jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Institusi Polri adalah representasi negara dalam menjamin keamanan. Kami akan menjaga kewibawaan negara hingga titik darah penghabisan,” katanya dengan tegas.

Sinergi dengan TNI dan Masyarakat

Wakapolri juga menekankan bahwa pemulihan keamanan nasional tidak bisa dilakukan aparat semata. Diperlukan sinergi dengan TNI, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pemuda.

“Kami tidak bisa bekerja sendirian. Kolaborasi TNI, Polri, dan masyarakat adalah kunci. Laporkan setiap aktivitas mencurigakan ke Bhabinkamtibmas, Polsek, atau Polres terdekat. Komunikasi yang baik antara masyarakat dan aparat akan memutus mata rantai kejahatan dan menciptakan rasa aman yang kita dambakan,” jelasnya.

Baca Juga :  Susi Pudjiastuti Desak Cabut Keramba Apung

Imbauan untuk Tidak Termakan Hoaks

Di tengah maraknya informasi simpang siur, Dedi mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu palsu. Menurutnya, Polri menjamin akan bertindak profesional dan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM).

“Kepada seluruh rakyat Indonesia, kami mohon agar tetap tenang. Jangan termakan hasutan dan hoaks yang menimbulkan kepanikan. Aparat TNI-Polri telah disiagakan penuh di lapangan. Tidak perlu ada keraguan, karena ketegasan kami adalah bentuk perlindungan untuk kedaulatan dan ketenteraman Anda semua,” ujarnya.

Fokus pada Pemulihan Keamanan Nasional

Di akhir keterangannya, Wakapolri menegaskan bahwa tujuan utama patroli skala besar ini adalah pemulihan keamanan nasional secara cepat dan menyeluruh.

“Dengan patroli rutin, imbauan persuasif, serta dukungan penuh masyarakat, kami yakin situasi dapat segera normal dan kondusif. Kami menjaga Indonesia, kami melindungi rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru