Bahlil Soal Anggota DPR Nonaktif Masih Terima Gaji: Akan Kami Dalami

- Jurnalis

Selasa, 2 September 2025 - 12:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Bahlil Lahadalia tanggapi singkat kritik publik soal Adies. (Foto : Sindonews/Binti Mufarida)

Jakarta, Allonews.id – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia buka suara terkait sorotan publik terhadap anggota DPR nonaktif yang disebut masih menerima gaji, termasuk kadernya, Adies Kadir.

Bahlil menegaskan, Adies Kadir telah resmi dinonaktifkan sebagai anggota DPR oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Namun, ia belum memberikan jawaban tegas mengenai polemik soal hak gaji yang masih diterima Adies meski sudah berstatus nonaktif.

“Kemarin dari DPP, seperti yang sudah disampaikan sekjen, bahwa Pak Adies Kadir sudah dinonaktifkan,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/9/2025), dikutip dari Detik.com.

Ketika kembali ditanya soal isu gaji, Bahlil mengatakan pihaknya masih akan melakukan pendalaman di internal partai.

“Iya, nanti kita lihat,” singkatnya.

Keputusan Golkar Nonaktifkan Adies Kadir

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Sarmuji, mengumumkan bahwa partainya telah menonaktifkan Adies Kadir dari jabatannya sebagai anggota DPR RI. Keputusan ini berlaku mulai Senin, 1 September 2025.

Baca Juga :  Mendagri Turun Tangan Atasi Krisis Politik di Pati

“Menonaktifkan saudara Adies Kadir sebagai Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, terhitung sejak Senin, 1 September 2025,” kata Sarmuji, Minggu (31/8/2025).

Sarmuji menjelaskan, keputusan ini merupakan bagian dari langkah pendisiplinan dan penegakan etika di tubuh partai. Ia juga menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat yang belakangan menyoroti kinerja dan perilaku elit politik akan selalu didengar oleh Golkar.

Selain itu, Sarmuji menyampaikan rasa duka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam aksi demonstrasi besar yang beberapa waktu terakhir mengguncang sejumlah kota di Indonesia.

Adies Kadir dan Polemik Tunjangan DPR

Nama Adies Kadir mencuat dalam beberapa pekan terakhir bukan hanya karena status nonaktifnya, tetapi juga terkait pembahasan soal kenaikan tunjangan DPR RI.

Sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2024–2029, Adies pernah memaparkan adanya kenaikan sejumlah komponen tunjangan bagi anggota dewan. Ia menyebut tunjangan beras naik dari Rp 10 juta menjadi Rp 12 juta, sedangkan tunjangan transportasi (bensin) naik dari Rp 4–5 juta menjadi Rp 7 juta.

Baca Juga :  Prabowo Lantik Angga Raka Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Tetap Rangkap Jabatan Wamenkomdigi

“Jadi yang naik cuma tunjangan itu saja, tunjangan beras karena kita tahu beras dan telur juga naik. Mungkin Menteri Keuangan juga kasihan dengan kawan-kawan DPR, jadi dinaikkan. Dan ini juga kami ucapkan terima kasih dengan kenaikan itu,” kata Adies, Selasa (19/8/2025).

Pernyataan tersebut menuai reaksi keras dari publik di tengah situasi ekonomi yang sulit, serta meningkatnya kritik terhadap kinerja DPR RI yang dianggap tidak responsif terhadap aspirasi rakyat.

Sorotan Publik dan Langkah Selanjutnya

Polemik anggota DPR nonaktif yang masih menerima gaji kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Transparansi soal hak-hak keuangan pejabat publik dinilai perlu diperjelas agar tidak menimbulkan kecurigaan atau kecemburuan sosial.

Golkar sendiri memastikan akan menindaklanjuti persoalan tersebut melalui mekanisme internal. Sementara itu, publik masih menunggu sikap resmi DPR RI maupun Kementerian Keuangan terkait aturan teknis mengenai status keuangan anggota dewan yang dinonaktifkan.

 

 

 

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru