
Pangkalpinang, Allonews.id – Suasana duka menyelimuti keluarga Ayi, seorang ibu muda asal Pangkalpinang, setelah bayi laki-lakinya yang baru berusia 11 bulan meninggal dunia di ruang rawat inap Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, Selasa (2/9/2025) pagi. Keluarga menuding ada kelalaian pelayanan perawat yang membuat kondisi sang buah hati semakin kritis hingga akhirnya meninggal dunia.
Ayi menuturkan, sejak Senin sore, anaknya mengalami buang air besar secara terus-menerus. Khawatir kondisi semakin parah, ia membawa bayi tersebut ke RSBT. Sang bocah langsung dirawat dan diberikan infus di salah satu ruangan rawat inap.
Namun, kondisi bayi bukannya membaik. Menjelang tengah malam, suhu tubuhnya mendadak naik tinggi. Selang infus yang terpasang pun terlepas. Dalam kepanikan, Ayi mengaku berusaha mencari bantuan tenaga medis dengan memanggil perawat jaga.
“Saya terkejut waktu lihat selang infusnya lepas. Saya langsung pencet bel panggilan berkali-kali. Tapi tidak ada perawat yang datang. Mereka tidak ada di ruangan. Sampai saya pencet berkali-kali tetap tidak ada yang peduli,” ungkap Ayi dengan suara bergetar, dikutip dari Timelines.id.
Menurut pengakuannya, sejak tengah malam hingga menjelang pagi, dirinya berulang kali meminta bantuan. Namun, ia menyebut tidak ada satupun perawat yang memberikan respons. Hingga akhirnya, sekitar pukul 05.00 WIB, bayi yang dicintainya mengembuskan napas terakhir.
Tangisan histeris Ayi terekam dalam sebuah video yang beredar. Dalam rekaman itu, ia berteriak marah sambil menuding pihak rumah sakit tidak memberikan pelayanan maksimal.
“Anak saya tidak dipedulikan semalam di sini. Saya pencet seratus kali bel panggilan, tidak ada perawat yang datang. Mereka tidur! Apa gunanya tombol itu kalau tidak ada yang peduli? Saya tidak terima,” ucapnya lantang di depan tim medis.
Kejadian ini sontak memicu perhatian publik, terutama warga Pangkalpinang yang turut menyayangkan dugaan kelalaian tenaga kesehatan di rumah sakit swasta tersebut.
Klarifikasi Pihak Rumah Sakit
Pihak Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang membenarkan adanya insiden meninggalnya seorang pasien bayi di ruang rawat inap. Humas RSBT, Derry, menyampaikan bahwa manajemen saat ini sedang mengumpulkan data untuk memastikan kronologi kejadian yang sebenarnya.
“Pihak rumah sakit sedang mengumpulkan informasi lengkap terkait kejadian ini. Kami akan segera menyampaikan klarifikasi resmi atau hak jawab dalam waktu dekat,” kata Derry.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, pihak RSBT belum memberikan penjelasan detail mengenai tudingan keluarga pasien terkait dugaan keterlambatan pelayanan medis.
Desakan Investigasi
Kasus ini menambah sorotan publik terhadap kualitas layanan kesehatan, khususnya di fasilitas medis yang seharusnya siaga 24 jam menangani kondisi darurat pasien. Keluarga korban mendesak agar pihak rumah sakit bertanggung jawab atas peristiwa tragis ini.
Sementara itu, sejumlah netizen di media sosial juga ramai mengomentari video yang menampilkan kemarahan Ayi. Banyak yang menuntut agar pihak terkait, baik rumah sakit maupun otoritas kesehatan, segera melakukan investigasi menyeluruh.
Peristiwa ini kini menjadi pembicaraan luas di Pangkalpinang dan sekitarnya, menunggu tindak lanjut resmi dari pihak rumah sakit serta kemungkinan penyelidikan dari Dinas Kesehatan setempat.



