
Tarakan, Allonews.id – Suasana Gedung Moderasi FKUB di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Kampung Satu, Kota Tarakan, pada Minggu (10/8/2025) siang, tampak berbeda. Ratusan perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) dari seluruh Kalimantan Utara (Kaltara) berkumpul, menyatukan langkah dalam satu misi besar: memerangi narkoba hingga ke akar-akarnya.
Kegiatan bertema “Peran Ormas dalam Pencegahan dan Dampak Penyalahgunaan Narkoba” ini diinisiasi oleh Ormas Bersatu Kaltara, menggandeng Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara, Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kaltara, serta berbagai instansi terkait.
Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Tatar Nugroho, yang hadir langsung memimpin jalannya deklarasi, menegaskan bahwa momen ini adalah komitmen moral seluruh elemen masyarakat Kaltara untuk melawan narkotika.
“Ada 40 ormas dari Tarakan dan daerah lain di Kaltara yang menyatakan sikap tegas perlawanan terhadap narkoba. Ini bukan sekadar seremoni, tapi tekad bersama,” ujar Tatar Nugroho.
Kaltara: Pintu Masuk dan Pasar Narkoba
Tatar mengungkapkan, Kaltara termasuk wilayah yang sangat rawan peredaran narkotika. Sepanjang 2025 saja, aparat gabungan BNNP, Polda Kaltara, dan jajaran telah menangani 300 kasus penyalahgunaan narkoba dengan barang bukti mencapai 350 kilogram.
“Kaltara bukan hanya pintu masuk, tapi juga menjadi pasar. Ini yang membuat kita harus bergerak cepat,” tegasnya.
Tatar juga menyoroti keberhasilan BNNP Kaltara mentransformasi kawasan “kampung narkoba” di Selumit Pantai, Tarakan, menjadi lingkungan yang lebih aman. Proses ini dilakukan melalui kerja sama erat antara aparat, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha setempat.
Ormas Bersatu Siap Jadi Garda Terdepan
Jakir, Ketua Panitia sekaligus perwakilan Ormas Bersatu Kaltara, mengatakan kegiatan ini tidak hanya sebatas penyuluhan, tetapi juga membongkar fakta lapangan mengenai kondisi peredaran narkotika di provinsi tersebut.
“Setelah ini, kami siap menjadi relawan dan garda terdepan dalam memerangi narkoba. Kami tegas menolak dan melawan narkotika di Kaltara,” tegas Jakir.
Deklarasi ini diharapkan menjadi titik awal konsolidasi besar-besaran antarormas di Kaltara. Harapannya, gerakan moral ini dapat mengurangi tingkat peredaran narkoba dan menutup celah bagi bandar yang mencoba memanfaatkan wilayah perbatasan ini sebagai jalur distribusi.
Keterangan: Berita ini sebelumnya telah disiarkan oleh Tribunkaltara.com pada Minggu, 10 Agustus 2025.



