Bupati Lucky Hakim Lepas Ribuan Ular Demi Selamatkan Sawah Petani Indramayu dari Serangan Tikus

- Jurnalis

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 16:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Allonews.id – Bupati Indramayu, Lucky Hakim, kembali menjadi sorotan publik dengan langkah uniknya dalam membantu warga. Kali ini, mantan artis dan anggota DPR RI itu turun langsung ke sawah untuk melepas ribuan ekor ular sebagai upaya mengatasi serangan hama tikus yang merugikan para petani.

Aksi tersebut dilakukan pada Jumat (8/8/2025) di sejumlah titik lahan pertanian yang diketahui mengalami serangan tikus parah. Ribuan ular jenis lanang sapi dan koros dilepas di areal persawahan yang sebelumnya gagal panen akibat populasi tikus yang tak terkendali.

“Ribuan ular lanang sapi dan ular koros sudah kita lepas di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus. Kasihan petani jadi gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus yang sangat banyak,” ujar Lucky saat dihubungi.

Mengajak Influencer dan Edukasi Masyarakat

Dalam menjalankan program yang diberi nama Ular Sahabat Tani ini, Lucky tidak bekerja sendirian. Ia mengajak sejumlah YouTuber dan influencer untuk turut serta, sekaligus menyosialisasikan bahwa ular yang dilepas aman bagi manusia.

Baca Juga :  Malinau Luncurkan SAGET, Tonggak Baru Menuju Birokrasi Modern dan Pemerintahan Digital

Menurutnya, ular tersebut tidak berbisa dan ukurannya relatif kecil—maksimal sebesar jempol kaki orang dewasa, dengan panjang tidak lebih dari 1,5 meter. “Ini ular spesial makan tikus dan kodok. Kalau ketemu orang, pasti kabur. Seandainya ditangkap lalu menggigit, paling hanya lecet karena giginya kecil,” jelasnya.

Bahkan, untuk meyakinkan warga, Lucky memperlihatkan video dirinya digigit ular jenis tersebut tanpa mengalami luka serius. “Saya tunjukkan videonya, hanya luka kecil, sama sekali tidak berbahaya,” tambahnya.

Masalah Nasional di Sektor Pertanian

Lucky menegaskan, persoalan hama tikus bukan hanya masalah lokal Indramayu, melainkan sudah menjadi isu nasional yang menurunkan produktivitas pertanian. Ia menyebut, sebelum program pelepasan ular dilakukan, berbagai metode penanganan telah dicoba petani, mulai dari gerakan kampung gropyok tikus, penggunaan racun, hingga pemasangan setrum listrik di pematang sawah.

Baca Juga :  Bahlil Soal Anggota DPR Nonaktif Masih Terima Gaji: Akan Kami Dalami

Sayangnya, upaya tersebut sering kali membawa risiko besar. “Tikus diracun, malah hewan lain yang mati. Digropyok ramai-ramai, tikus masih banyak. Dipasang setruman, justru manusia yang jadi korban, sampai ada yang meninggal dunia. Tikusnya tetap hidup,” ujar Lucky.

Dukungan Kelompok Tani

Gerakan Ular Sahabat Tani disambut positif oleh masyarakat. Banyak kelompok tani dari berbagai kecamatan di Indramayu mengajukan permintaan agar pelepasan ular dilakukan di wilayah mereka.

“Alhamdulillah, gerakan ini disambut baik oleh masyarakat tani. Mohon doanya supaya tetap lancar dan petani bisa sejahtera,” kata ayah satu anak ini.

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi ekologis jangka panjang yang ramah lingkungan, sekaligus mengurangi ketergantungan petani pada racun kimia berbahaya.

Keterangan: Berita ini sebelumnya telah disiarkan oleh Detik.com pada Jum’at, 8 Agustus 2025.

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru