Jakarta – Direktorat Pengembangan Pitalebar DJPPI Komdigi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Strategi Kolaborasi Dalam Rangka Memangkas Biaya Regulasi dan Meningkatkan Kemampuan Investasi bagi Industri Telekomunikasi” di Hotel Park Hyatt, Jakarta, pada 19 November 2024. Acara ini bertujuan untuk mencari solusi dalam percepatan penyediaan infrastruktur telekomunikasi serta meningkatkan daya saing industri.
Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto, Direktur Pengembangan Pitalebar Marvel Parsaoran Situmorang, serta perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kehutanan, dan Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung 17 Arah Pembangunan Indonesia Emas 2045, khususnya pada butir IE.06 yang menitikberatkan pada percepatan penyediaan dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah yang belum terjangkau, peningkatan infrastruktur digital, serta pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi.
Dalam sambutannya, Wayan Toni Supriyanto menekankan bahwa percepatan transformasi digital nasional membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor industri.
“Merujuk pada aspirasi Indonesia Emas 2045, penguasaan teknologi digital yang maju adalah kunci utama untuk menjadi negara dengan ekonomi terdepan. Namun, masih terdapat tantangan seperti rendahnya utilitas spektrum frekuensi dan aksesibilitas perangkat teknologi informasi di berbagai daerah. Oleh karena itu, sinergi antara berbagai pihak sangat diperlukan guna menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berdaya saing,” ujarnya.
Melalui FGD ini, diharapkan dapat dirumuskan berbagai rekomendasi kebijakan yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi serta mempercepat transformasi digital. Langkah ini diharapkan dapat mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045 dengan ekosistem digital yang lebih maju dan berkelanjutan.