Jakarta – Untuk pertama kalinya, Indonesia memiliki Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengungkapkan bahwa DTSEN ini akan menjadi acuan utama dalam perencanaan dan implementasi berbagai program sosial dan ekonomi di seluruh kementerian dan lembaga pemerintah.
DTSEN dirancang untuk menyatukan berbagai data sosial dan ekonomi yang sebelumnya tersebar di berbagai instansi, sehingga menciptakan basis data yang komprehensif dan terintegrasi. Dengan adanya data tunggal ini, diharapkan penyaluran bantuan sosial dan pelaksanaan program pemerintah dapat lebih tepat sasaran dan efisien.
Menteri Saifullah Yusuf menargetkan bahwa DTSEN akan mulai digunakan secara efektif pada Februari 2025. Beliau menekankan pentingnya sinkronisasi data antara Kementerian Sosial dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan akurasi dan validitas data yang digunakan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah mengarahkan agar data penerima bantuan disatukan untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran. Dengan adanya DTSEN, diharapkan tidak ada lagi tumpang tindih data atau ketidaktepatan dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Implementasi DTSEN ini juga diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program-program sosial dan ekonomi pemerintah, serta menjadi langkah maju dalam upaya reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik di Indonesia.