
Jakarta, Allonews.id – Insiden tragis menimpa seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tewas setelah tertabrak mobil taktis (rantis) Brimob saat terjadi kericuhan aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Peristiwa tersebut menimbulkan gelombang duka sekaligus sorotan publik terhadap aparat kepolisian.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung turun tangan. Dini hari, Jumat (29/8/2025), sekitar pukul 00.33 WIB, Listyo mendatangi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, untuk menemui keluarga almarhum. Kehadirannya didampingi Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim yang sebelumnya memberikan keterangan pers mengenai insiden tersebut.
Sesampainya di rumah sakit, Kapolri terlihat memeluk salah satu kerabat korban dengan ekspresi penuh duka. Ia kemudian duduk bersama keluarga, mendengarkan dengan seksama, sekaligus menyampaikan permintaan maaf secara langsung atas musibah yang terjadi.
“Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Listyo saat ditemui wartawan, dikutip dari Liputan6.com. “Kami sedang mencari keberadaan korban dan memerintahkan Propam untuk menindaklanjuti perkara ini. Sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk korban, seluruh keluarga, dan juga keluarga besar ojol.”
Tak hanya Kapolri, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri juga memberikan pernyataan resmi usai bertemu keluarga korban di RSCM. Asep menegaskan, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan institusional, pihaknya siap membiayai seluruh proses pengurusan jenazah hingga tahlilan.
“Saya akan bertanggung jawab untuk masalah pembiayaan, mulai dari pengurusan jenazah sampai pemakaman, bahkan sampai nanti tahlilannya,” kata Asep. “Tadi saya sudah berdiskusi dengan orang tua almarhum, bapaknya langsung. Kami juga menyampaikan permohonan maaf dan rasa duka mendalam.”
Menurut Asep, pihak keluarga korban bisa menerima kedatangan aparat meski tetap menyuarakan harapan agar keadilan ditegakkan. Ia menegaskan pihaknya siap memproses setiap anggota yang terbukti bersalah dalam insiden maut tersebut.
“Bapak almarhum tadi menyampaikan ingin minta keadilan, dan kami siap,” tegas Asep. “Peristiwa ini harus jadi pembelajaran bagi semua pihak agar bisa merasakan apa yang dirasakan oleh keluarga korban.”
Insiden mobil rantis Brimob yang menabrak pengemudi ojol di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, terjadi di tengah memanasnya aksi demonstrasi menolak sejumlah kebijakan DPR. Peristiwa ini menambah panjang catatan kelam bentrokan antara aparat dan masyarakat sipil.
Kini, seluruh perhatian publik tertuju pada langkah konkret yang akan diambil Polri. Janji Kapolri dan Kapolda Metro Jaya menjadi penentu arah penyelesaian kasus ini: apakah hanya berhenti pada permintaan maaf dan kompensasi, atau benar-benar menghadirkan keadilan sebagaimana tuntutan keluarga korban.



