Kemensos Coret 100 Ribu Penerima Bansos Tak Layak

- Jurnalis

Rabu, 13 Agustus 2025 - 07:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Allonews.id – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkap fakta mencengangkan terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) di Indonesia. Sedikitnya 100 ribu penerima bantuan ternyata berstatus “anomali” atau seharusnya tidak layak menerima.

Dari jumlah itu, 55 ribu penerima telah dihentikan bantuannya, sementara 44 ribu lainnya tengah dalam proses penonaktifan.

“55 ribu sudah tidak terima bansos lagi. Tinggal sekarang 44 ribu yang sedang kita proses untuk tidak lagi menerima bansos,” ujar Gus Ipul dalam konferensi pers, Selasa (12/8/2025).

Daftar penerima anomali itu mencakup Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI-Polri, dokter, dosen, manajer, eksekutif, hingga pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahkan menemukan 27.932 pegawai BUMN yang terindikasi menerima bansos.

Baca Juga :  Ekspedisi Patriot: 2.000 Akademisi Diturunkan ke Kawasan Transmigrasi, Sementara Aksi Mahasiswa di Medan Ricuh

 

Data Tunggal Jadi Senjata

Kemensos bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan sejumlah kementerian/lembaga untuk membersihkan data penerima bansos. Upaya ini merupakan bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang mengedepankan akurasi, pembaruan berkala, serta keterhubungan data lintas instansi.

Gus Ipul menegaskan, pemutakhiran data dilakukan setiap tiga bulan sekali. Perubahan kondisi warga—seperti kelahiran, kematian, maupun perpindahan—akan segera diperbarui, kemudian divalidasi oleh BPS sebelum digunakan sebagai acuan penyaluran bantuan.

 

Bantuan Dialihkan ke Warga yang Membutuhkan

Bantuan yang terlanjur salah sasaran akan dialihkan kepada penerima yang lebih berhak, terutama kelompok miskin ekstrem, miskin, dan rentan miskin yang berada di desil 1 hingga desil 4.

“Secara bertahap yang salah sasaran akan kita koreksi, kita alihkan kepada mereka yang berikutnya. Fokus kita menyalurkan kepada desil 1 sampai desil 4,” tegas Gus Ipul.

Baca Juga :  KPK Bongkar Skandal Korupsi RSUD Kolaka Timur, Bupati Abdul Azis Diduga Terima Fee Rp9 Miliar

 

Masyarakat Bisa Ikut Awasi

Gus Ipul mengajak masyarakat memanfaatkan aplikasi Cek Bansos untuk melaporkan penerima bantuan yang tidak layak atau mendaftarkan calon penerima yang memenuhi kriteria. Warga hanya perlu melampirkan identitas dan dokumen pendukung agar laporan bisa diverifikasi.

“Kalau merasa ada tetangganya, atau mungkin dirinya sendiri harusnya mendapat bansos tapi tidak mendapat, berikan informasi identitasnya supaya kita bisa verifikasi,” ujarnya.

Dengan pembersihan data, pemanfaatan teknologi, dan keterlibatan publik, Kemensos berharap penyaluran bansos semakin tepat sasaran, transparan, dan benar-benar membantu mereka yang membutuhkan.

Keterangan: Berita ini sebelumnya telah disiarkan oleh Liputan6.com pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru