Mendagri Tito Siap Libatkan Pusat Bantu Pemulihan Fasilitas Daerah

- Jurnalis

Rabu, 3 September 2025 - 12:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri. (Foto:Ist)

Jakarta, Allonews.id – Gelombang aksi unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025 menyisakan kerusakan di sejumlah fasilitas umum di berbagai daerah. Menyikapi hal itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menginstruksikan pemerintah daerah (Pemda) untuk segera melakukan perbaikan agar kondisi tidak semakin menimbulkan trauma bagi masyarakat.

“Kalau dibiarkan, itu akan membuat trauma publik. Jadi segera perbaiki, dan kalau perbaikannya butuh waktu lama, setidaknya ditutup dulu areanya,” kata Tito usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (2/9/2025), dikutip dari Liputan6.com.

Sumber Dana Perbaikan

Menurut Tito, perbaikan bisa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun jika APBD tidak mencukupi, opsi lain bisa ditempuh melalui mekanisme hibah antar daerah atau dukungan masyarakat yang mampu.

“Kalau APBD kesulitan, bisa lewat hibah dari pemerintah provinsi atau kabupaten/kota lain dengan fiskal lebih kuat,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur Sultra Mandatkan Yosep Sahaka Jadi Plt Bupati Koltim

Ia menambahkan, pemerintah pusat juga tengah memetakan kemungkinan ikut menanggung biaya perbaikan. “Kita sedang menghitung skala kerusakan secara nasional, mana yang bisa ditangani daerah, mana yang perlu intervensi pusat,” jelasnya.

Ekonomi Daerah Jangan Terhenti

Selain pemulihan fisik, Mendagri menekankan pentingnya memastikan roda perekonomian tetap bergerak. Menurutnya, aktivitas ekonomi yang terhenti akan membawa dampak serius bagi masyarakat.

“Jangan sampai kegiatan ekonomi berhenti, itu menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegas Tito.

Instruksi Tambahan untuk Pemda

Tito juga menginstruksikan Pemda agar segera menggelar rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan membuka dialog dengan berbagai pihak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga akademisi.

Program prorakyat seperti pasar murah dan penyaluran bantuan sosial diminta digencarkan, sementara kegiatan seremonial yang berpotensi menghamburkan anggaran sebaiknya ditunda. Ia juga mengingatkan pejabat beserta keluarga agar tidak memamerkan gaya hidup mewah.

Baca Juga :  Polri Selidiki Dugaan Korupsi Pembiayaan LPEI kepada PT DST dan PT MIF

“Termasuk acara pribadi, laksanakan secara sederhana,” ucapnya.

Kepala Daerah Diminta Tetap di Wilayah

Dalam situasi rawan, Mendagri menegaskan pihaknya menunda sementara persetujuan perjalanan luar negeri bagi kepala daerah. Seluruh kepala daerah diminta tetap berada di wilayah masing-masing untuk mengawal stabilitas.

“Untuk sementara, kepala daerah yang wilayahnya rawan jangan ke luar negeri. Fokus menjaga situasi bersama Forkopimda,” katanya.

Gelombang Aksi Sejak 25 Agustus

Sejak 25 Agustus 2025, gelombang unjuk rasa meluas di berbagai daerah. Meski sebagian berlangsung damai, sejumlah aksi berakhir ricuh hingga merusak fasilitas publik. Pemerintah kini terus menghitung dampak kerugian serta menyiapkan langkah pemulihan menyeluruh.

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru