Prabowo Instruksikan Audit Nasional Bangunan Pesantren Usai Tragedi Musala Ambruk di Sidoarjo

- Jurnalis

Senin, 6 Oktober 2025 - 19:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Presiden Prabowo memimpin upacara HUT ke-80 TNI di Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). (Foto: tangkapan layar YouTube)

Jakarta, Allonews.id — Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah cepat pascainsiden ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan santri. Ia memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, untuk melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi fisik dan kekuatan struktur bangunan di seluruh pondok pesantren di Indonesia.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkapkan, instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo dalam rapat terbatas di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu (5/10/2025) malam.

“Presiden meminta agar Menko Pemberdayaan Masyarakat bersama jajaran kementerian terkait turun langsung memeriksa serta memperbaiki pondok pesantren yang memiliki bangunan berisiko. Beliau juga menekankan agar pemilik pondok lebih memperhatikan standar keamanan ketika melakukan renovasi atau pembangunan,” kata Teddy, dikutip dari Liputan6.com.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menambahkan, peristiwa ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny menjadi perhatian serius Presiden Prabowo. Kepala negara disebut terus memantau perkembangan proses evakuasi dan penanganan korban di lokasi kejadian.

Baca Juga :  Dr. Ernes Silvanus: Pengurus ESI Harus Berjiwa Pengabdian dan Kembangkan SDM Lokal

“Presiden memonitor terus. Beliau sudah mengarahkan menteri terkait, gubernur, hingga wakil gubernur untuk turun membantu. Ke depan, seluruh bangunan pesantren akan dievaluasi dari segi keamanan dan kekuatan strukturnya,” ujar Prasetyo di Jakarta.

Ia menegaskan, pendataan dan audit bangunan pesantren akan menjadi langkah awal pemerintah dalam memastikan keamanan infrastruktur pendidikan berbasis keagamaan. “Kami tidak ingin kejadian serupa terulang. Setiap pesantren harus memiliki bangunan yang aman, sesuai standar keselamatan,” katanya.

Musibah di Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin (29/9/2025) sore, ketika ratusan santri sedang melaksanakan salat berjamaah di lantai tiga musala yang tengah direnovasi. Tanpa peringatan, struktur bangunan tiba-tiba ambruk, menimbun para santri di bawah reruntuhan.

Baca Juga :  Ahok Temui Gubernur Jakarta, Soroti NJOP dan Usul Penurunan PBB

Lebih dari 400 personel gabungan dari Basarnas, BNPB, dan relawan dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Proses pencarian berlangsung sulit karena puing-puing besar yang berisiko runtuh kembali. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, melaporkan hingga Minggu (5/10), korban meninggal mencapai 36 orang, sementara 27 santri masih belum ditemukan.

Basarnas Surabaya juga mencatat sebanyak 104 santri berhasil diselamatkan, termasuk satu korban yang ditemukan hidup setelah sebelumnya dinyatakan hilang. Pemerintah pusat memastikan seluruh korban dan keluarga mendapat bantuan medis, logistik, serta pendampingan psikologis.

Langkah Presiden Prabowo ini menjadi sinyal tegas pemerintah untuk memperkuat aspek keselamatan di seluruh lembaga pendidikan Islam, memastikan setiap santri belajar dan beribadah dalam lingkungan yang aman dan layak.

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru