Presiden Iran Desak Israel Mundur dari Suriah Setelah Jatuhnya Bashar al-Assad

- Jurnalis

Rabu, 8 Januari 2025 - 23:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teheran – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyerukan agar Israel segera menarik diri dari wilayah Suriah menyusul jatuhnya sekutu lama Teheran, Bashar al-Assad. Ia juga memperingatkan potensi pengaktifan kembali sel-sel teroris di negara tersebut, yang dapat memperburuk situasi keamanan di kawasan.

Pernyataan ini disampaikan saat Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, berkunjung ke Teheran untuk membahas berbagai isu, termasuk kerja sama perdagangan dan perkembangan terbaru di Suriah. Dalam pertemuan tersebut, Pezeshkian menekankan bahwa kehadiran Israel di Suriah hanya akan memperparah ketegangan regional.

“Kebutuhan rezim Zionis untuk menarik diri dari wilayah yang didudukinya dan pentingnya menghormati sentimen keagamaan di Suriah, khususnya terkait tempat-tempat suci Syiah, menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini,” ujar Pezeshkian dalam konferensi pers bersama Sudani.

Selain itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga menyoroti keterlibatan kekuatan asing dalam konflik Suriah. Ia menegaskan bahwa aktor eksternal, termasuk Israel, telah memanfaatkan situasi di Suriah untuk memperkuat kepentingan geopolitiknya, yang dapat semakin memperumit upaya stabilisasi negara tersebut.

Baca Juga :  FBI Temukan Alat Peledak Setelah Insiden Truk Maut di Perayaan Tahun Baru New Orleans

Suriah mengalami perubahan besar setelah Bashar al-Assad melarikan diri dari negara itu akibat serangan kilat yang dilakukan oleh kelompok pemberontak Islam Sunni, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang berhasil merebut ibu kota Damaskus. Sejak itu, situasi keamanan di Suriah semakin tidak menentu, dengan berbagai pihak berusaha mengisi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh rezim Assad.

Israel telah meningkatkan serangan udara terhadap berbagai fasilitas militer di Suriah sejak kejatuhan Assad. Menurut pemerintah Israel, serangan ini bertujuan untuk mencegah senjata strategis jatuh ke tangan kelompok militan yang berpotensi mengancam keamanan mereka.

Selain itu, pasukan Israel juga menduduki beberapa posisi strategis di zona penyangga yang sebelumnya dipatroli oleh PBB. Kawasan ini memisahkan wilayah yang dikuasai oleh Suriah dari Dataran Tinggi Golan, yang direbut dan dianeksasi Israel setelah Perang Arab-Israel pada tahun 1967.

Dalam pernyataannya, Pezeshkian memperingatkan bahwa kekacauan politik di Suriah dapat membuka peluang bagi kelompok teroris untuk kembali aktif. Iran menilai bahwa kelompok-kelompok ekstremis dapat menggunakan situasi ini untuk memperluas pengaruh mereka, yang berpotensi mengancam keamanan di seluruh Timur Tengah.

Baca Juga :  Lima Sandera Thailand yang Dibebaskan Hamas Tiba di Bangkok

“Kami tidak bisa mengabaikan ancaman yang muncul akibat ketidakstabilan ini. Kami akan terus mendukung rakyat Suriah dalam mempertahankan kedaulatan mereka,” kata Pezeshkian.

Meski Iran terus mendorong agar Israel keluar dari Suriah, respons dari pemerintah Israel masih belum jelas. Namun, para analis menilai bahwa Israel kemungkinan besar akan tetap mempertahankan kehadiran militernya di Suriah demi melindungi kepentingan keamanannya, terutama terkait ancaman dari kelompok-kelompok yang didukung Iran seperti Hizbullah.

Dengan meningkatnya ketegangan di kawasan, komunitas internasional menyerukan agar semua pihak menahan diri dan mencari solusi diplomatik guna menghindari eskalasi konflik yang lebih luas. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa ketegangan antara Iran, Israel, dan kelompok-kelompok militan di Suriah akan mereda dalam waktu dekat.

Berita Terkait

Lima Sandera Thailand yang Dibebaskan Hamas Tiba di Bangkok
Presiden Prabowo Kunjungi India, Bahas Kerja Sama Strategis dengan PM Narendra Modi
FBI Temukan Alat Peledak Setelah Insiden Truk Maut di Perayaan Tahun Baru New Orleans

Berita Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 22:49 WIB

Lima Sandera Thailand yang Dibebaskan Hamas Tiba di Bangkok

Kamis, 23 Januari 2025 - 21:56 WIB

Presiden Prabowo Kunjungi India, Bahas Kerja Sama Strategis dengan PM Narendra Modi

Rabu, 8 Januari 2025 - 23:58 WIB

Presiden Iran Desak Israel Mundur dari Suriah Setelah Jatuhnya Bashar al-Assad

Rabu, 1 Januari 2025 - 23:58 WIB

FBI Temukan Alat Peledak Setelah Insiden Truk Maut di Perayaan Tahun Baru New Orleans

Berita Terbaru