Presiden Prabowo Tekankan Pentingnya Pemimpin yang Kuat dan Bersatu

- Jurnalis

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 12:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.(Doc.Ist)

Jakarta, Allonews.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa akar permasalahan kemiskinan di Indonesia terletak pada kualitas kepemimpinan bangsa. Menurutnya, banyak pemimpin di masa lalu yang tidak mampu mengelola negara secara baik, sehingga kekayaan Indonesia justru dimanfaatkan oleh pihak asing.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan pembekalan kepada ribuan kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2025). Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan pentingnya memahami sejarah untuk memperbaiki kelemahan bangsa.

“Saudara harus mengerti bahwa kemiskinan itu terjadi karena pemimpin-pemimpinnya tidak pandai, tidak handal, tidak kuat, tidak mampu menghadapi penjajahan dari luar,” ujar Prabowo, dikutip dari Liputan6.com.

Ia menambahkan, lemahnya kapasitas pemimpin membuat bangsa-bangsa asing dengan mudah menguasai Nusantara yang sejatinya kaya raya. “Karena pemimpin tidak pandai, tidak paham bagaimana menjalankan negara dengan sebaik-baiknya, maka bangsa asing bisa menguasai Nusantara yang begitu luas,” sambungnya.

Baca Juga :  Ketua Komisi X DPR Minta PSSI Umumkan Hasil Evaluasi Shin Tae-yong ke Publik

Jangan Lupakan Sejarah

Prabowo menekankan, bangsa yang melupakan sejarah akan mengulang kesalahan yang sama di masa depan. Karena itu, Indonesia harus belajar dari masa lalu dan segera memperbaiki kekurangan yang masih ada.

“Kita tidak pernah boleh melupakan sejarah. Bangsa yang melupakan sejarah adalah bangsa yang ditakdirkan mengalami kembali kesalahan-kesalahan di masa lampau,” tegasnya.

Menurut Prabowo, upaya memperbaiki kualitas bangsa dimulai dari dunia pendidikan. Sebab, semua pemimpin, wakil rakyat, hingga menteri, lahir dari tangan para guru. Oleh karena itu, ia meminta tenaga pendidik terus melahirkan generasi kuat, baik secara iman maupun hati.

Pentingnya Persatuan

Presiden juga mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak lagi terjebak pada politik adu domba. Ia menilai, pemimpin bangsa harus mampu mengedepankan persatuan, bukan justru memperuncing perbedaan.

“Bangsa ini harus bersatu. Semua pemimpin harus kerja sama, tidak boleh diadu domba lagi. Tidak boleh menjadi pemimpin yang berhati kecil, berhati kerdil,” tutur Prabowo.

Baca Juga :  HUT ke-80 RI: Seluruh Rakyat Diminta Hening Sejenak Saat Detik-Detik Proklamasi

Indonesia Tidak Boleh Jadi Negara Gagal

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung kondisi dunia internasional yang kini memiliki lebih dari 200 negara dengan beragam kategori pembangunan. Ia menegaskan Indonesia tidak boleh terjebak menjadi negara gagal, melainkan harus bebas dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan rakyat.

“Kita tidak boleh menjadi negara yang gagal. Kita harus merdeka dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan. Itu bisa kita capai, Insya Allah bersama-sama,” ungkapnya penuh optimisme.

Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga dan mengelola kekayaan alam Indonesia secara bijak. Menurutnya, kekompakan menjadi kunci agar Indonesia kembali menjadi negara yang disegani di dunia.

“Kita bersatu menjaga dan mengelola kekayaan kita. Kita perbaiki kekurangan, kita atasi penyakit-penyakit masyarakat supaya kita kembali menjadi negara yang berhasil,” pungkasnya.

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru