Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Realisasi Asta Cita Mulai Terlihat

- Jurnalis

Selasa, 26 Agustus 2025 - 08:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. (Foto: Kementerian Sekretariat Negara RI)

Jakarta, Allonews.id — Satu tahun setelah pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, arah pembangunan nasional perlahan mulai menunjukkan bentuk nyata. Pemerintah melalui Kabinet Merah Putih terus mengawal implementasi Asta Cita, delapan arah pembangunan yang menjadi panduan kerja sekaligus janji politik mereka saat kampanye.

Asta Cita dirancang bukan hanya sebagai dokumen visi-misi, melainkan peta jalan pembangunan jangka menengah yang menyentuh berbagai sektor. Delapan pilar itu mencakup penguatan ekonomi nasional, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemerataan kesehatan, pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, pemanfaatan teknologi digital, ketahanan pangan, hingga penguatan ekonomi hijau dan biru.

Fokus Ekonomi: Hilirisasi dan Swasembada Pangan

Di sektor ekonomi, pemerintah menekankan hilirisasi industri sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam. Hilirisasi mineral, kelapa sawit, dan hasil pertanian menjadi perhatian utama guna memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

Baca Juga :  DPR Pilih Tunjangan Rumah Rp50 Juta, Said Abdullah: Lebih Efisien daripada Rawat RJA

Selain itu, swasembada pangan juga terus didorong. Pemerintah menargetkan ketahanan pangan nasional tidak hanya mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga membuka peluang ekspor baru. Dukungan terhadap ekonomi kreatif dan pengembangan ekonomi berbasis lingkungan (green economy dan blue economy) pun masuk dalam kerangka kebijakan yang dijalankan sepanjang setahun terakhir.

Pendidikan dan Kesehatan Lebih Merata

Dalam bidang pendidikan dan kesehatan, realisasi Asta Cita diwujudkan melalui program peningkatan kualitas guru, digitalisasi sekolah, serta pemerataan fasilitas kesehatan di berbagai daerah. Akses layanan kesehatan berbasis teknologi juga mulai diperluas untuk menjangkau masyarakat di wilayah terpencil.

“Pendidikan dan kesehatan adalah fondasi bagi kualitas sumber daya manusia. Ini menjadi prioritas agar Indonesia siap menghadapi tantangan global,” ujar salah satu pejabat kabinet, dikutip dari Detik.com.

Infrastruktur dan Digitalisasi Jadi Penopang

Pemerataan pembangunan infrastruktur tetap menjadi perhatian besar. Jalan tol, pelabuhan, bandara, hingga jaringan listrik desa terus dibangun untuk mendorong aktivitas ekonomi di luar Pulau Jawa.

Baca Juga :  HUT ke-80 RI di Monas Tinggalkan 79 Ton Sampah, DLH DKI Kerahkan 1.800 Petugas

Sejalan dengan itu, digitalisasi juga dipacu untuk mempercepat layanan publik dan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif. Transformasi digital ini dianggap sebagai salah satu kunci agar Indonesia tidak tertinggal dalam revolusi industri 4.0.

Gelar Acara “Demi Indonesia Wujudkan Asta Cita”

Sebagai wujud komunikasi publik, pemerintah menggelar acara bertajuk “Demi Indonesia Wujudkan Asta Cita”. Acara ini menjadi ajang pemaparan langkah konkret pemerintah di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga digitalisasi.

Kegiatan tersebut tidak hanya menghadirkan pemaparan dari para menteri, tetapi juga menghadirkan dialog interaktif bersama masyarakat, stakeholder, peserta didik, asosiasi, hingga komunitas.

Untuk menambah semarak, acara juga diramaikan oleh hiburan yang bertujuan memperkuat semangat kebersamaan serta menegaskan bahwa pembangunan nasional adalah kerja kolektif seluruh elemen bangsa.

Berita Terkait

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung
Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”
Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik
Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Penurunan Konten Digital Dilakukan Secara Terukur dan Sesuai Hukum
Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Jarang Terjadi dalam Sejarah Republik Indonesia
Pembalakan Liar Terbongkar, 4.610 Meter Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik: Kerugian Negara Capai Rp239 Miliar

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:28 WIB

Akhir Pelarian Kurir Ekstasi: Teridentifikasi dari Kecelakaan Tunggal di Lampung

Senin, 24 November 2025 - 17:09 WIB

Safrizal ZA: Semua Daerah Wajib Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 23 November 2025 - 17:45 WIB

250 Ton Beras Ilegal Masuk ke Sabang, Mentan Amran Bongkar Dugaan Permainan Impor: “Rapat Menolak, Izin Sudah Keluar”

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Sepulang dari KTT APEC di Korea Selatan, Prabowo Gaungkan Perdagangan Adil dan Kerja Sama Teknologi untuk Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Mayoritas Santri Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Pemerintah Bentuk Ditjen Pesantren untuk Perkuat Kemandirian dan Kesejahteraan

Berita Terbaru