
Jakarta, Allonews.id – Desakan pembebasan mahasiswa yang ditahan selama gelombang aksi demonstrasi 25 Agustus hingga 2 September 2025 semakin menguat. Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menegaskan tuntutannya langsung di hadapan pimpinan DPR RI, Rabu (3/9/2025).
Dalam audiensi di Kompleks Parlemen Senayan, Abdul Hakim dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) DIPO meminta DPR segera menekan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melepaskan massa aksi.
“Izin Pak Prof Dasco, Kang Saan, Kang Cucun, segera telepon Kapolri. Sampaikan permintaan kami, semua kawan di sini sepakat. Sampaikan bahwa bebaskan kawan-kawan kami, seluruh Indonesia lepaskan,” ujarnya di Ruang Abdul Muis, Jakarta, dikutip dari Liputan6.com.
Pernyataan itu langsung disambut tepuk tangan dan seruan “Sepakat!” dari ratusan mahasiswa lain. Suasana audiensi pun berubah menjadi penegasan kolektif bahwa kebebasan rekan-rekan mereka adalah tuntutan utama.
Merespons desakan itu, Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menyatakan siap berkoordinasi dengan Kapolri. Ia menegaskan mahasiswa yang terbukti hanya melakukan aksi damai akan diprioritaskan untuk dibebaskan.
“Kalau murni demonstrasi, tentu akan kami dorong untuk segera dikeluarkan. Ini akan kita komunikasikan secepat mungkin,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad turut menyampaikan permintaan maaf atas berbagai kekeliruan DPR dan berjanji melakukan evaluasi menyeluruh.
Gelombang aksi mahasiswa sejak akhir Agustus dipicu kekecewaan terhadap kinerja DPR dan sejumlah kebijakan pemerintah. Penangkapan peserta aksi menjadi pemicu utama solidaritas mahasiswa di berbagai daerah.
Kini, sorotan publik tertuju pada mahasiswa yang terus menekan DPR agar membuktikan keberpihakan pada rakyat dengan memperjuangkan pembebasan kawan-kawan mereka.



